Label

Sabtu, 07 Desember 2013

ENT HIGHLIGHT BANDA ACEH 21-22 DESEMBER 2013




Hari I : Sabtu, 21 Desember 2013
Seminar Awam Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi & Anak
Tempat : Conference Room Lantai 2 Sultan II Selim Aceh Community Center
Peserta : Ibuibu Anggota PKK, Dharma Wanita, Bidan & Masyarakat Awam

08.00 08.30        Registrasi Panitia
08.30 09.30        Pembukaan :
1.     Sambutan Ketua Komda PGPKT Aceh (Dr. T. Husni TR.Sp.THTKL)
2.     Sambutan/Pembukaan oleh Ibu Gubernur/Ketua Penggerak PKK Provinsi Aceh (Ibu Zaini Abdullah)


SESI I
Moderator : Dr. Benny Kurnia, Sp.THTKL

09.30 09.50
Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian di Indonesia
Dr. Damayanti Soetjipto, Sp.THTKL(K)

09.50 10.10
Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada Bayi dan Anak
Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, Sp.THTKL(K)

10.10 10.30
Peran Orang Tua dalam Perkembangan Anak yang Optimal
Dr. T. M. Thaib, Sp.A(K)

10.30 10.45 Diskusi

10.45 11.00 Coffe Break

SESI II
Moderator : Dr.H. Rusly Aly, Sp.THTKL

11.00 11.20
Pengaruh Gadget terhadap Kesehatan Pendengaran
Dr. T. Husni TR., M.Kes., Sp.THTKL

11.20 11.40
Optimalisasi Pendengaran dengan Alat Bantu Dengar Tekhnologi Terkini pada Penderita Gangguan Pendengaran
Djatnika Permana Tingal, ST (Eartec)

11.40 12.00 Diskusi

12.00 12.15 Penutupan

12.15 13.00 Ishoma & Makan Siang



Handson Operasi Tympanomastoidektomi
Tempat : Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Dr. Zainoel Abidin

Peserta : Dokter Spesialis THTKL

Instruktur : Dr. Harim Priyono, Sp.THTKL

08.30 10.30
Operasi Tympanomastoidektomi pasien 1 OK 3
Operasi Tympanomastoidektomi pasien 2 OK 4

10.30 10.45 Coffe Break

10.45 12.45
Operasi Tympanomastoidektomi pasien 3 OK 3
Operasi Tympanomastoidektomi pasien 4 OK 4

12.45 13.45 Ishoma & Makan Siang








Hari II : Minggu, 22 Desember 2013
Symposium & Workshop ENT Emergency Management
Tempat : Auditorium RSUD Dr. Zainoel Abidin

Peserta : Dokter Umum

08.00 08.30 Registrasi Panitia

08.30 09.00 Pembukaan :
1. Sambutan Ketua PerhatiKL Cabang Aceh (Dr. Benny Kurnia, Sp.THTKL)
2. Sambutan/Pembukaan oleh Direktur RSUDZA (Dr. dr. Syahrul, Sp.S(K))

SESI I
Moderator : Dr. Azwar Ridwan,Sp.MK., Sp.THTKL

09.00 – 09.20
Tuli Mendadak
Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, Sp.THTKL(K)

09.20 – 09.40
Deteksi Dini Karsinoma Nasofaring
Dr. Benny Kurnia, Sp.THTKL

09.40 – 10.00
Tatalaksana Epistaksis
Dr. T. Husni TR., M.Kes., Sp.THTKL

10.00 – 10.15 Diskusi

10.15 – 10.30 Coffe Break

SESI II
Moderator : Dr. Rachmad Dermawan, Sp.THTKL

10.30 – 10.50
Rinitis Alergi & Tatalaksana Reaksi Anafilaktik
Dr. Lily Setiani, Sp.THTKL

10.50 – 11.10
OMSK Maligna dengan Komplikasi
Dr. Ikbal Ismail, M.Kes., Sp.THTKL

11.10 – 11.30
Penanganan Benda Asing di Bagian THTKL
Dr. Fadhlia, M.Ked.(ORLHNS), Sp.THTKL

11.30 – 11.45 Diskusi

11.45 – 12.15 Penutupan + Doorprize

12.15 – 13.00 Ishoma & Makan Siang

Demo & Workshop ENT Emergency Management
Instruktur : Seluruh Dokter Spesialis THTKL Aceh
13.00 – 16.00       Penanganan Epistaksis
Penanganan Benda Asing di Telinga Hidung & Tenggorokan
Ekstraksi Seumen
16.00 – 16.15 Diskusi
16.15 – 16.30 Coffe Break
16.30 – 16.45 Penutupan

Semina r Awam ber Akreditasi IDI  (t o t al 6 S K P)
D ET EK S I D IN I G A N G G U AN P EN D E N G A R AN P A D A B A YI & A N A K
R p . 10 0.0 00 ,/o r an g

Symposium & Workshop ENT Emergency Management (total 19 SKP)
Biaya Registrasi
Sebelum 16 Desember 2013
Setelah 16 Desember 2013/On Site
Symposium
-         Spesialis
-         Dokter Umum
-         Mahasiswa

350.000
200.000
100.000

400.000
250.000
150.000
Sympo + Workshop
Dokter Umum

300.000

350.000


Contact Person
Sekretaris : Dr. Lily Setiani, Sp.THTKL (08126993156)
Sie Registrasi : Hilda Yanti, SE (085260145461)
Septiana Andayanti (081263393222)

Konfirmasi pendaftaran & transfer, harap dikirim : via sms ke no. 085260145461 dg format EH (Seminar/S+W),(Nama lengkap), (Umur), (Institusi) telah transfer (jumlah) pada (tgl)
atau dikirim ke sekretariat atau email ke : perhatiklnad@yahoo.co.id

Pendaftaran & Pembayaran
1.     Tunai langsung ke sekretariat Bagian/SMF Ilmu Kesehatan THTKL FK Unsyiah/RSUD  Dr. Zainoel Abidin Jl. Tgk. Daoed Beureueh 108 Banda Aceh
2.     Transfer via Bank :
Bank BNI Cabang Banda Aceh
a.n. Dr. Benny Kurnia, Sp.THTKL No. Rek. 0122 745 275

Note : Peserta Workshop terbatas hanya untuk 100 orang
Sertifikat symposium & workshop hanya dapat diambil oleh peserta selesai acara
Doorprize !!!
Brosur dapat di download di : Brosur dalam dan Brosur depan

Sabtu, 21 September 2013

SYMPOSIUM COLORECTAL UPDATE 4-5 OKTOBER 2013



SYMPOSIUM COLORECTAL UPDATE  4-5 OKTOBER 2013 DALAM RANGKA MUKTAMAR  NASIONAL DAN PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN PERSATUAN DOKTER BEDAH ANAK INDONESIA (PERBANI) XXI
Hermes Palace Hotel, Banda Aceh

Total SKP IDI : 52 untuk Peserta Symposium 10 SKP

Biaya Pendaftaran :
Dokter Umum                   : Rp. 600.000
Spesialist                           : Rp. 2.000.000
Spesialis Bedah Anak        : Rp. 3.500.000
Residen                             : Rp. 900.000
Mahasiswa Kedokteran     : Rp. 300.000
               
Contact Person :
Dr. Dian Adi Syahputra, SpBA  : 08122137159
Ferdi : 08126911760
Lela : 085362703274
Agus : 085228222566

brosur bisa di download di : Brosur Perbani 2013

Jumat, 26 Juli 2013

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG RASIONAL


Pendahuluan
Antibiotik.  Kata ini mungkin paling sering kita dengar, apalagi bagi mereka-mereka yang sakit atau sering mengunjugi pusat pelayanan kesehatan. Fenomena saat ini yang berkembang di masyarakat awam, antibiotic adalah obat yang wajib ada setiap mereka sakit. Makanya tidak heran pertanyaan “antibiotiknya ada diresepkan dok?” terkadang menjadi hal yang lumrah di dengar di pusat-pusat pelayanan kesehatan primer. Padahal tidak semua penyakit membutuhkan antibiotic.

Penggunaan antibiotic yang benar
Antibiotic hanya dapat digunakan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan tidak bermanfaat untuk mengobati penyakit akibat virus seperti flu ataupun batuk yang disebabkan karena alergi atau virus. Namun dalam praktek kesehariannya terkadang sering pasien meminta sendiri ke dokter untuk diberikan antibiotic agar cepat sembuh. Padahal penggunaannya harus diberikan berdasarkan penilaian oleh dokter. Dalam penggunaan antibiotic ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

1.       Dosis dan lama penggunaan
Untuk kita ketahui bersama penggunaan jenis antibiotic berserta dosisnya tidaklah sama antara satu jenis dengan jenis lain antibiotic. Kemudian satu jenis antibiotic dosisnya juga tidak sama antara orang dewasa dan anak-anak, dimana kalau orang dewasa kita biasa menggunakan dosis umum (general dosis) sedangkan untuk anak-anak kita sesuaikan dengan berat badannya. Jadi diantara anak-anakpun tidak sama dosisnya.
Kemudian lama penggunaan juga harus diperhatikan. Biasanya untuk suatu penyakit yang diduga infeksi dan diberikan antibiotic dengan daya kerja luas (spectrum lebar). Mungkin kita pernah mendapatkan nasehat seorang dokter seperti ini : “ ini obatnya saya berikan 3 kali sehari satu tablet, dan tolong dihabiskan” atau untuk anak-anak sering dokter berkata : “ ini antibiotiknya saya kasih sirup satu botol sehari 3 kali satu sendok teh dan tolong obatnya dihabiskan ya”. Saya rasa yang pernah berobat ke dokter pasti sering mendapat nasehat seperti itu.
Nah anda jangan salah sangka dulu. Nasehat itu ga ada niat dokter mau pasiennya kenyang dengan obat sampai harus dihabiskan segala padahal pasien sudah merasa sudah sehat. Yang harus kita ketahui bersama adalah, antibiotic dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri adalah suatu mekanisme perang antara yang baik dan yang jahat. Bakteri adalah  makhluk yang dapat menggandakan diri dan memperbanyak diri di dalam tubuh kita. Konsep kita sakit disebabkan karena daya tahan tubuh yang kita punyai sudah tidak mampu lagi menangkal serangan bakteri yang masuk ke tubuh kita. Nah ketika kita sakit dan diberikan antibiotic maka  disini terjadilah perang antara antibiotic dan bakteri tersebut.
Dengan jumlah bakteri yang banyak dan pemberian antibiotic, sedikit demi sedikit bakteri akan diperangi dan makin berkurang. Ketika jumlah bakteri sudah berkurang dan tidak mencapai ambang yang membuat kita sakit maka secara gejala kita akan merasa sehat. Padahal nyatanya bakteri belum habis dan karena kita sudah merasa sehat sering kita hentikan penggunaannya. Nah disinilah akan terjadi mekanisme dari bakteri yang akan kembali berkembang dan akan timbul mekanisme pertahanan diri bakteri terhadap antibiotic sehingga akan bermunculanlah bakteri-bakteri yang resisten antibiotic. Makanya nasehat suruh dihabiskan tujuannya adalah untuk membasmi kuman secara tuntas.

2.      Antibiotik jangan disimpan untuk penyakit lain
Kok jangan disimpan ? artinya setiap sakit harus beli antibiotic lagi. Nah, untuk diketahui bersama, yang namanya obat ada masa waktu pemakaiaannya. Jika sudah lewat dari itu maka khasiatnya akan berkurang dan malah bisa menjadi racun bagi tubuh. Selain itu tidak semua penyakit yang disebabkan oleh bakteri cocok dengan antibiotic yang sama karena masing-masing bakteri ada sifatnya dan antibiotic yang cocok juga berbeda-beda. Oleh karena itu pemakaian antibiotic harus sesuai dengan penilaian dokter. Hati-hati dalam menggunakan antibiotic sendiri dan sembarangan karena bisa saja kuman yang menginfeksi tidak sesuai dengan antibiotic yang kita minum.

3.      Antibiotik jangan di pakai bersama dengan orang lain
Walaupun dengan gejala penyakit yang sama, antibiotic tidak boleh pakai kongsi atau bersama dengan orang lain. Karena dosis yang diharapkan bisa tidak tercapai karena tidak cukupnya obat yang diminum. Selain itu respon tubuh masing-masing orang terhadap antibiotic juga berbeda-beda.

4.      Antibiotik bisa menyebabkan alergi
Nah ini yang penting sekali diingat dan harus benar-benar diperhatikan. Bagi pasien atau orang-orang yang mempunyai riwayat alergi makanan dan sebagainya harus memberitahukan dokter terhadap alerginya tersebut. Karena ada jenis-jenis antibiotic tertentu yang bisa menyebabkan alergi. Walaupun selama ini kasus alergi antibiotic yang diminum jarang terjadi. Tapi tidak ada salahnya kita mencegah sebelum terjadi.

Bagi mereka yang sakit dan di opname terkadang ada diberikan antibitoik suntikan. Sebelum disuntik ke dalam pembuluh darah ataupun infuse biasanya di tes sedikit dibawah kulit dan di amati selama 5-10 menit apakah ada menimbulkan merah dan gatal. Tindakan ini kita sebut dengan skin test (test kulit) bukan untuk nyiksa pasien tapi tujuannya untuk menilai ada alergi atau tidak. Karena kalau obat sudah masuk ke dalam darah tidak bisa ditarik lagi dan jika timbul alergi pasien bisa mengalami Syok dan juga bisa mengakibatkan kematian.

Jadi ada baiknya sebelum menggunakan antibiotic anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anda.

Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotic bagi masyarakat mungkin baru didengar. Tapi bagi praktisi kesehatan ini menjadi ancaman global yang sangat mengkhawatirkan. Resistensi antibiotic adalah kuman dapat menjadi resisten terhadap suatu antibiotic melalui tiga mekanisme yaitu obat tidak dapat mencapai tempat kerjanya di sel mikroba, inaktivasi obat dan mikroba mengubah tempat ikatan antibiotic.

Menurut National Institute of Allergy and Infectious Disease (2011), penyebab terjadinya resistensi antibiotic adalah mutasi genetic dan transfer genetika mikroba, sehingga menjadi lebih kebal terhadap antibiotic; penggunaan antibiotic yang tidak sesuai dengan jangka terapi yang dianjurkan yaitu kurang dari lima hari; diagnosis yang kurang tepat sehingga antibiotic yang diberikan kurang tepat; meningkatnya penggunaan antibitik dirumah sakit dan kecenderungan antibiotic dibeli bebas atau tanpa resep dokter.
Resistensi antibiotic menyebabkan infeksi yang sering menjadi sulit untuk diobati dan dapat membahayakan nyawa serta pasien yang terinfeksi memerlukan terapi yang Resistensi antibiotic menyebabkan infeksi yang sering menjadi sulit untuk diobati dan dapat membahayakan nyawa serta pasien yang terinfeksi memerlukan terapi yang lebih lama dan lebih mahal. Sudah banyak ditemukan beberapa kuman yang resisten atau kebal terhadap antibiotic diseluruh dunia.

Di Malaysia, resistensi antibiotic semakin menjadi masalah besar. Sebagai contoh, dari tahun 2007 hingga 2008, terdapat peningkatan dari 2,161 kasus bakteremia (adanya bakteri dalam darah) menjadi 2,389 kasus disebabkan Staphylococcus aureus. Bakteri multi – resistant yang lain termasuk Klebsiella pneumonia, Escherica coli, Enterococcus dan Acentobacter. Malaysia telah mengeluarkan National Antibiotic Guideline yang menyatakan aturan-aturan yang harus diikuti oleh rumah sakit dalam usaha menurunkan antibiotic.


Mari kita perangi Mikroba dengan menggunakan antibiotic dengan benar dan rasional.


Regards

dr. Andrie Gunawan

Minggu, 07 April 2013

Basic Trauma & Cardiac Life Support (BTCLS) BANDA ACEH 28 Mei - 1 Juni 2013



Basic Trauma & Cardiac Life Support
CHSM FK UNSYIAH BANDA ACEH
28 Mei -1 Juni 2013


A.    LATAR BELAKANG
Angka kematian di Indonesia semakin meningkat. Ini ditunjukkan dengan pemberitaan di media elektronik maupun cetak yang sering kali menampilkan berita kecelakaan. Kenapa ini bisa terjadi, salah satunya karena masyarakat Indonesia tidak tahu cara menolong korban yang baik. Oleh karena itu Centre For Health Service Management (CHSM) Fakultas Kedokteran Unsyiah bekerja sama dengan Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118 Jakarta yang merupakan organisasi dibawah Ikatan Ahli Bedah Indonesia ingin membentuk masyarakat yang aman baik sehari-hari maupun bencana. Yang kami bentuk tidak hanya tenaga kesehatan tetapi masyarakat umum dan khusus. Program ini sudah diformulakan dalam bentuk Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support (BTCLS) untuk perawat, bidan dan mahasiswa akademi keperawatan/kebidanan.
Untuk menyempurnakan pelatihan ini bagi peserta yang lulus akan diberikan sertifikat yang diketahui oleh IKABI dan terakreditasi oleh PPNI Pusat. Dengan memperoleh ini peserta dapat memperoleh keuntungan, diantaranya Tenaga Kesehatan Haji Indonesia, dapat bekerja di Unit Gawat Darurat dan paramedis di pertambangan.

B.     PERMASALAHAN
1.     Penanganan pasien gawat darurat (kasus-kasus NeurologiPediatric, trauma dan jantung) yang kurang optimal
2.    Penentuan triage oleh petugas bagi korban bencana dan korban massal belum sepenuhnya dipahami dengan baik
3.    Penentuan Prioritas penangana dan rujukan korban gawat darurat, bencana/korban massal ke RS yang tepat
4.   Bencana dan korban massal masih belum terkoordinasi dan terorganisasi dengan baik (masih sendiri-sendiri) sehingga Manajemen Support dan Medical Support tidak dapat berfungsi dengan optimal
5.    Program Pelatihan Penanggulangan Bencana dan Korban Massal bagi tenaga Medis di Rumah Sakit dan Pra Rumah Sakit belum terprogram secara periodic/berkala, sehingga penanggulangan korban bencana dan korban massal kurang terorganisasi dengan optimal.

C.    TUJUAN PELATIHAN
1.     Meningkatkan kemampuan serta response petugas dalam mengelola manajemen penanggulangan korban gawat darurat, bencana dan korban massal.
2.    Pelatihan dasar dan bersama mengenai penanggulangan korban gawat darurat, bencana dan korban massal.
3.    Mengurangi angka kematian dan kecacatan.

D.    MATERI PELATIHAN
  1. Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu
  2. Bantuan hidup dasar
  3. Penilaian awal dan resusitasi penderita trauma
  4. Airway dan breathing
  5. Trauma thoraks
  6. Trauma abdoment
  7. Shock management
  8. Trauma kepala
  9. Biomekanik trauma
  10. Luka dan fraktur
  11. Ekstrikasi, stabilisasi, dan transportasi (MEDEVAC)
  12. Luka bakar
  13. Triage skenario
  14. Keracunan/intoksikasi
  15. Pengenalan EKG
  16. Pengenalan dan penanganan gawat darurat jantung

E.     METODE PELATIHAN
a.      Kuliah dengan media pengajaran dengan Laptop dan LCD Projector
b.      Praktek Skill Sation :
-          Resusitasi Jantung Paru (RJP)
-          Airway Management
-          Head and Neck Assessment
-          Stabilisasi Spinal Cord Injuri
-          Initial Assessment
-          Membaca EKG
-          DC Shock
c.       Diksusi Triage Skenario
d.      Pre test dan Post test tulis
e.      Ujian Praktek Pasien dan RJP

F.     LAMA PELATIHAN
Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari berturut turut mulai jam 08.00 – 17.00 WIB

G.    JUMLAH PESERTA
1 Kelas jumlah peserta minimal 30 orang dan maksimal 36 orang.

H.    KRITERIA PESERTA
  • Perawat
  • Bidan
  • Mahasiswa Akademi Keperawatan/Kebidanan
  • Tidak Hamil

I.       WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 28 Mei – 1 Juni 2013 di Gedung Centre for Health Service Management (CHSM) Fakultas Kedokteran Unsyiah, Darussalam Banda Aceh.
J.      TATA CARA PENDAFTARAN
Biaya pendaftaran Rp. 3.500.000,- Dapat ditransfer ke No. Rekening: 0242600558  a.n MOHAMED HEIKAL  atau diserahkan langsung ke Sekretariat Panitia BTCLS (Gd. CHSM FK Unsyiah).  Batas akhir pembayaran tanggal 2 Mei 2013.
a.      Fotocopy Ijazah,
b.      Pas Photo warna ukuran 3x4 dan 4x6 latar merah masing-masing 2 dan 4 lembar.
c.       Mengisi Formulir pendaftaran.