Label

Sabtu, 26 Januari 2013

PENDERITA HEPATITIS B DAN C DI INDONESIA MENCAPAI 25 JUTA




Jakarta, IDI NEWS
Penderita Hepatitis B dan C di Indonesia mencapai 25 juta orang. Di dunia, penyakit ini menyebabkan 1,5 juta orang meninggal setiap tahunnya. Menurut kementerian kesehatan, penularan tertinggi virus hepatitis B dan C berasal dari ibu ke bayi, dan tenaga kesehatan merupakan profesi paling rentan tertular virus tersebut.
“Ibu hamil dalam penyebaran virus hepatitis B dan C adalah sebagai vertical transmission prevention, karena penularan tertinggi terjadi dari ibu ke bayi” kata Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Mohammad Subuh dalam media briefring dengan tema “Masalah Hepatitis Sudah di Depan Mata” di Jakarta.

Guna mengantisipasi dan mengeliminir penularan transmisi virus ini, pihaknya tengah menyiapkan skema agar pencegahan penularan hepatitis B dan C, dari ibu ke anak masuk dalam program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dengan mengintegrasikannya dalam antenatal care atau pemeriksaan kehamilan.

Pada balita, lanjutnya sejak tahun 1997 pemerintah telah memasukkan imunisasi hepatitis B sebagai program imunisasi nasional. Sedangkan untuk hepatitis C, hingga saat ini para peneliti dunia belum menemukan obatnya. “Hepatitis C ini yang menjadi masalah, meski jumlahnya lebih sedikit dari hepatitis B, namun hepatitis C sama-sama berbahaya karena tidak saja dapat berkembang kronis, tetapi juga dapat menimbulkan kematian,” Ujarnya.


Sedangkan pada profesi, tenaga kesehatan dinilainya yang paling rentan, karena terpapar langsung factor resikonya. Kementerian kesehatan pada tahun 2013 merencanakan untuk melakukan 5000 sampel dari tenaga kesehatan untuk melihat. Sampai saat ini saja, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) belum mengcover obat hepatitis, dan kemungkinan tahun 2013 ini skemanya baru dimasukkan seberapa besar presentase penyakit tersebut terjadi.

Sementara itu, Dr. Rino Alvani Gani, SpPD, KGEH dari Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) menyatakan mahalnya biaya terapi dan obat yang harus dikeluarkan penderita menjadi persoalan serius untuk mencegah penyakit ini pada fase kronis.

“Untuk menjalani terapi dan pengobatan pasien harus mengeluarkan uang sampai ratusan juta rupiah” katanya.

Penyakit hepatitis ini di Indonesia sudah seperti gunung es. Salah satu factor disebabkan karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala dan keluhan yang spesifik (khusus), sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya.” 80 Persen pasien hepatitis C dan B tidak menimbulkan gejala dan keluhan sampai terjadinya keluhan di hati”.


Hepatitis B dan C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar