Label

Rabu, 29 Februari 2012

Pemberian ASI pada Bayi


Dalam surat Al-Baqarah ayat 233 : Allah berfirman “ dan hendaklah ibu-ibu menyusui anaknya 2 tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan janganlah seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli warispun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Dalam bidang medis atau kedokteran pemberian ASI Eksklusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru diberikan makanan tambahan dengan ASI yang tetap diberikan selama dua tahun. Hal ini masih banyak dilakukan oleh ibu yang berprofesi Ibu Rumah Tangga dan sedikit banyak oleh ibu yang bekerja. Namun terkadang tuntutan karier sering juga ibu – ibu yang mempunyai pekerjaan diluar tidak bisa penuh memberikan ASI selama 2 tahun dan menggantikannya dengan Susu Formula, namun susu formula dan ASI adalah hal yang tidak sama.

KOLOSTRUM
Telah disebutkan:
1.     Bahwa kolostrum disekresi selama kehamilan dan tampak lebih awal pada ibu yang payudaranya telah berfungsi secara penuh sebelumnya.
2.     Pada saat permulaan diproduksi, kolostrum berupa cairan jernih seperti air, tetapi kemudian menjadi lebih kuning warnanya clan konsistensinya lebih menyerupai krim yang encer menjelang akhir kehamilan.
Setelah kelahiran bayi, warnanya terus berubah, sampai hari ke-3 pascapartum kolostrum tampak lebih menyerupai air susu, warnanya menjadi lebih pucat dan konsistensinya lebih encer. Kolostrum ini merupakan fase peralihan (transisi), karena perkembangan menjadi air susu yang sebenarnya memerlukan waktu 10 sampai 14 hari.
Susunan
Sampel harian rata-rata kolostrum mengandung:
Protein 8,5%                                       Garam mineral 0,4%
Lemak 2,5%                                       Air 85,1%
Karbohidrat 3,5%                               Leukosit
Corpusculum colostrum Sisa-sisa epitel yang mati
Vitamin A, B, C, D, E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit. Nilai kalori = 80 kilo Joule per 30 ml.
Tentu saja proporsinya dapat bervariasi, tidak hanya bervariasi di antara individu wanita tersebut tetapi juga pada seorang wanita pada waktu yang berbeda-beda dalam sehari dan bahkan dalam satu kali menyusukan anaknya.
Dengan menyusukan bayi apabila bayi merasa lapar (pemberian susu sesuai kebutuhan) dan selama bayi menginginkan, maka tidak hanya akan memberi kepuasan pada bayi tetapi juga akan merang­sang produksi prolaktin dan akan mempercepat pembentukan air susu yang sebenarnya, meningkatkan kuantitasnya clan membantu memantapkan reflex neurohormonal (pengeluaran air susu).
Fungsi
Di samping mempersiapkan sistem sekretorik payudara untuk mem­produksi air susu, minum kolostrum secara awal akan membantu membersihkan mekonium dari usus bayi. Kolostrum juga bersifat nutritif (mempunyai nilai gizi yang tinggi) dan bersifat protektif (untuk perlindungan terhadap infeksi).
Gizi
Kolostrum mengandung protein dengan proporsi yang tinggi, sangat bergizi dan memberikan semua yang dibutuhkan oleh bayi, tetapi antibodi terhadap kuman E. coli tidak dapat melewati sawar (barier) plasenta, dan dengan demikian bayi peka terhadap penyakit misalnya gastroenteritis. Selain itu kolostrum mengandung banyak faktor yang membantu mencegah terjadinya infeksi neonatus
Proteksi
Meskipun bayi mendapat, melalui plasenta, proteksi dari penyakit di mana ibunya telah imun, antibodi terhadap E. coli tidak menembus barier plasenta dan karenanya bayi rentan terhadap penyakit seperti gastroenteritis.
Kolostrum, mengandung banyak faktor yang membantu untuk mencegah infeksi neonatal
Immunoglobulin
Fraksi protein dari kolostrum mengandung antibodi yang serupa dengan antibodi yang terdapat di dalam darah ibu dan yang me­lindungi terhadap penyakit karena bakteri dan virus yang pernah diderita ibu atau yang telah memberikan imunitas pada ibu. Imuno­globulin ini bekerja setempat (lokal) dalam saluran usus dan dapat juga diserap melewati dinding usus ke dalam sistem sirkulasi bayi. Imunoglobulin ini juga melapisi dinding usus dan dengan demikian mencegah penyerapan protein yang mungkin menyebabkan reaksi alergi.
Laktoferin
Laktoferin merupakan protein yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat besi. Bersama dengan salah satu imunoglobulin (yaitu IgA), laktoferin mengambil zat besi yang diperlukan untuk perkem­bangan kuman. E. coli, stafilokokus, dan ragi. Kadar laktoferin yang paling tinggi dalam kolostrum dan air susu ibu adalah pada 7 hari pertama pascapartum (setelah melahirkan). Kandungan zat besi yang rendah pada kolostrum dan air susu ibu akan mencegah perkem­bangan kuman-kuman patogen.
Laktoferin terdapat di dalam air susu sapi, tetapi laktoferin ini akan rusak pada proses pasteurisasi. Laktoferin tidak terdapat di dalam makanan buatan (formula).
Efek imunologis laktoferin akan hilang apabila makanan bayi ditambah zat besi.
Lisosom
Lisosom bersama dengan IgA mempunyai fungsi anti-bakteri dan juga menghambat pertumbuhan berbagai macam virus. Kadar Liso­som dalam kolostrum dan air susu ibu jauh lebih besar dibanding kadarnya dalam air susu sapi.
Faktor Antitripsin
Enzim tripsin berada di dalam saluran usus dan fungsinya adalah untuk memecah protein. Adanya.faktor antitripsin di dalam kolostrum air susu ibu akan menghambat kerja tripsin, sehingga akan menye­babkan imunoglobulin pelindung tidak akan dipecah oleh tripsin.
Faktor Bifidus
Laktobasilus ada di dalam usus bayi dan menghasilkan berbagai asam yang mencegah pertumbuhan kuman patogen, misalnya basil disenteri E. coli dan ragi misalnya Candida albicans yang menye­babkan sariawan.
Untuk pertumbuhannya, laktobasilus membutuhkan gula yang mengandung nitrogen, yaitu faktor bifidus. Faktor bifidus ini terda­pat di dalam kolostrum dan air susu ibu. Faktor bifidus tidak terdapat di dalam air susu sapi. Dengan demikian penting bahwa makanan pertama bayi adalah kolostrum, karena laktobasilus dihambat oleh air susu sapi. Bahkan satu kali saja minum air susu sapi dapat mem­berikan efek yang merugikan terhadap flora usus selama 3 hari.
Faktor-faktor pelindung ini semua ada di dalam air susu ibu yang matur dan di dalam kolostrum. Kadar faktor ini berubah selama masa laktasi bayi mulai membentuk sistem imunologisnya sendiri. Perlu diulangi di sini bahwa:
1.   Pemberian kolostrum secara awal dan pemberian air susu ibu yang terus-menerus, paling tidak selama 4 bulan, merupakan perlindungan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi terhadap penyakit.
2.   Bahkan hanya dengan sekali minum air susu sapi dapat menye­babkan kerusakan faktor-faktor perlindungan alami.

FISIOLOGI LAKTASI
Dua faktor yang diatur oleh hormon terlibat dalam fisiologi laktasi
1.      Produksi air susu ibu
Dalam fisiologi laktasi prolaktin suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitaria anterior, penting untuk produksi air susu ibu, (prolaktin) tetapi walaupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal mening­kat selama kehamilan, kerja hormon ini dihambat oleh hormon pla­centa. Dengan lepas atau keluarnya placenta pada akhir proses per­salinan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tingkat dapat dilepaskannya dan diaktifkannya pro­laktin. Terjadi peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan dapat diekstraksi bahan penting untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekul-molekul protein dari dasar sel-sel sekretoris akan membengkakkan acini dan mendorongnya menuju ke tubuli laktifer. Peningkatan kadar prolaktin akan menghambat ovulasi, de­ngan demikian juga mempunyai fungsi kontrasepsi, tetapi ibu perlu memberikan air susu 2 sampai 3 kali setiap jam agar pengaruhnyabenar-benar efektif. Kadar prolaktin paling tinggi adalah pada malam, hari, dan Penghentian pertama pemberian air susu dilakukan pada malam hari, yang biasanya memang demikian, maka metode-metode kontrasepsi yang lebih reliabel harus dipakai apabila ingin meng­hindari kehamilan

Gambar : Payudara saat Laktasi
2.      Pengeluaran Air Susu
Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla mammae
a.    Tekanan dari belakang
Tekanan globuli yang baru terbentuk di dalam sel akan mendorong globuli tersebut ke dalam tubuli laktifer dan pengisapan oleh bayi akan memacu sekresi air susu lebih banyak.
b.    Reflek neurohormonal
Apabila bayi disusui, maka gerakan mengisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat di dalam, glandula pituitaria posterior. Akibat langsung refleks ini adalah dikeluarkan­nya oksitosin dari pituitaria posterior: hal ini akan menyebabkan sel­sel mioepitel (sel 'keranjang') di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh lactifer, dengan demikian lebih banyak air susu yang mengalir ke dalam ampulla. Refleks ini dapat dihambat oleh adanya rasa sakit, misalnya jahitan perineum. Dengan demikian penting untuk menem­patkan ibu dalam posisi yang nyaman, santai dan bebas dari rasa sakit, terutama pada jam-jam menyusukan anak.
Sekresi oksitosin yang sama juga akan menyebabkan otot uterus berkontraksi dan membantu involusi uterus selama puerperium (masa nifas)

PEMELIHARAAN LAKTASI
Apabila seorang ibu bayi kembar menyusukan kedua bayinya bersama, maka penyediaan air susu akan tetap cukup untuk kedua bayi tersebut. Makin sering bayi disusukan, penyediaan air susu ibu juga makin baik. ,
Dua faktor penting untuk pemeliharaan laktasi adalah
1.       Rangsangan
2.       Pengosongan payudara secara sempurna

Rangsangan
Bayi yang minum air susu ibu perlu sering menyusu, terutama pada hari-hari neonatal awal. Penting bahwa bayi 'difiksasi' pada payu­dara dengan posisi yang benar apabila diinginkan untuk meningkatkan rangsangan yang tepat. Rangsangan gusi bayi sebaiknya berada pada kulit areola, sehingga tekanan diberikan kepada ampulla yang ada di bawahnya sebagai tempat tersimpannya air susu. Dengan demikian bayi minum dari payudara, clan bukan dari papilla mammae. Apabila ibu mengeluh rasa sakit, maka berarti bayi tidak terfiksasi secara benar.

Sebagai respons terhadap pengisapan, prolaktin dikeluarkan dari glandula pituitaria anterior, dan dengan demikian memacu pemben­tukan air susu yang lebih banyak. Apabila karena suatu alasan ter­tentu bayi tidak dapat menyusu sejak awal, maka ibu dapat memeras air susu dari payudaranya dengan tangan atau menggunakan pompa payudara. Tetapi pengisapan oleh bayi akan memberikan rangsangan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kedua cara, tersebut.
Fiksasi
Fiksasi bayi (yaitu aposisi yang benar antara lidah dengan gusi bayi terhadap papilla dan areola mammae ibu) merupakan seni yang perlu dipelajari oleh peserta didik sebelum mereka mencoba melatih ibu-ibu muda. Ibu, bayi, dan bidan yang mengajari perlu menemukan posisi yang nyaman untuk mencapai maksud ini, dan mungkin perlu men­coba posisi yang berbeda-beda.
Pengosongan Sempurna Payudara
Bayi sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum diberikan payudara yang lain. Apabila bayi tidak mengosongkan payudara yang kedua, maka pada pemberian air susu yang berikutnya payudara kedua ini yang diberikan pertama kali. Atau bayi mungkin sudah kenyang dengan satu payudara, maka payudara yang kedua digunakan pada pemberian air susu berikutnya. Apabila diinginkan agar bayi benar-benar puas (kenyang), maka bayi perlu diberikan baik air susu pertama (fore-milk) maupun air susu kedua (hind-milk) pada saat sekali minum. Hal ini hanya dapat dicapai dengan pengosongan sempurna pada satu payudara.
Penting bahwa bayi minum air susu apabila ia menginginkannya dan selama ia ingin minum, maka penyediaannya jangan sampai tidak cukup atau berlebihan. Apabila air susu yang diproduksi tidak dike­luarkan maka laktasi akan tertekan (mengalami hambatan) karena ter­jadi pembengkakan alveoli dan sel keranjang tidak dapat berkontrak­si. Air susu ibu tidak dapat dipaksa masuk ke dalam ductus lactifer. Tidak terlalu ditekankan di sini bahwa memberikan air susu ibu saat dibutuhkan dan melakukan stripping payudara setiap menyusukan anak juga penting untuk memelihara laktasi. Rutinitas dan pola mi­num air susu ibu akan terbentuk dan minumnya akan lebih jarang apabila laktasi telah berfungsi penuh.

KOMPOSISI AIR SUSU IBU
Perubahan kolostrum menjadi air susu yang 'matur' berlangsung bertahap selama 14 hari pertama kehidupan bayi. Kadang-kadang fase peralihan ini bahkan memerlukan waktu yang lebih lama, dan sangat bergantung pada apakah jaringan glandula mammae telah diaktifkan sebelumnya atau baru pertama kali. Keadaan tersebut juga bergantung pada seberapa cepat dan seberapa efektif bayi belajar mengisap. Bahkan air susu yang telah mengalami maturasi juga terdapat variasi yang besar dalam komposisi dan nilai kalori air susu ibu, yaitu bergantung pada masing-masing individu, waktu dalam hari, dan bahkan selama satu kali menyusukan bayi. Misalnya kandungan lemak lebih besar pada tengah hari, dan pada air susu kedua, sedangkan air susu pertama selalu mengandung lebih banyak air dan protein. Air susu ibu yang kemudian merupakan cairan yang alkalis (basa), berwarna putih kebiruan dengan berat jenis 1031,
Rata-rata sampel air susu ibu yang dikumpulkan selama 24 jam mengandung:
Protein 1,5%                 Garam mineral 0,2%
Lemak 3,5%                  Air 87,8%
Karbohidrat 7,0%         Vitamin seperti pada kolostrum Nilai kalori = 80 kilo Joule per 30 ml.

Protein
jauh lebih mudah dicerna bayi jika dibandingkan dengan protein air susu sapi. Protein dari susu disebut kasein. Kadar protein yaitu laktalbumin dan laktoglobulin lebih besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi.
Lemak
Air susu ibu mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh yang sama kadarnya, yang dapat diabsorpsi oleh bayi secara lebih mudah daripada butir-butir lemak yang terdapat pada susu sapi. Kadar kolesterol lebih tinggi dibanding air susu sapi. Diduga bahwa karena bayi telah belajar mengelola kolesterol pada stadium awal ini, maka terdapat insidens penyakit jantung yang lebih rendah pada masa dewasanya.
Karbohidrat
mengandung faktor bifidus, dan faktor ini tidak terdapat di dalam air susu sapi (lihat kolostrum).

Garam Mineral
Natrium dalam kadar yang ideal untuk bayi manusia
kadarnya dalam air susu ibu lebih cocok untuk bayi dibanding kadarnya yang lebih tinggi pada air susu sapi.

 
Kalsium
Fosfor             
Magnesium
Zat Besi
Kadar zat besi yang rendah tidak mengurangi sifat anti-infektif lakto­ferin (lihat kolostrum).
Vitamin
Kadar vitamin A, B, C, D dan E lebih tinggi dibanding kadarnya dalam air susu sapi, tetapi terdapat lebih sedikit vitamin K dalam air susu ibu. Dengan demikian beberapa ahli penyakit anak akan memberikan suntikan vitamin K kepada semua bayi baru lahir, tetapi cara demikian bukan merupakan prosedur yang diterima secara umum.
Faktor Pelindung
Terdapat di dalam air susu ibu maupun di dalam kolostrum:
Imunoglobulin protektif
·       Laktoferin
·       Lisosom
·       Faktor antitripsin
·       Faktor bifidus

PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU
Kesadaran terhadap sikap
Beberapa wanita remaja dan dewasa di dalam masyarakat modern memandang payudara lebih merupakan simbol seks daripada sebagai organ fungsional. Payudara dinilai sebagai alai untuk menarik pa­sangan pria tetapi fungsi payudara yang dimaksudkan untuk mem­berikan nutrien kepada bayi jarang dimasukkan ke dalam pikiran me­reka. Hal ini bukan merupakan cara kita untuk memberikan bimbingan dan pelajaran kepada mereka.
Walaupun demikian, beberapa wanita lain yang mengetahui fung­si payudara merasa takut, jika pemberian air susu ibu telah mantap dan berlangsung beberapa bulan, bentuk dan kesintalan payudara mereka juga akan terpengaruh sedemikian rupa sehingga daya tarik seksual mereka akan hilang.
Dalam hal yang sama, ada beberapa suami yang menyatakan bahwa mereka tidak ingin isteri mereka memberikan air susunya kepada bayi mereka. Kekaguman pada bentuk payudara isteri dan kemungkinan rasa cemburu kepada bayinya mengenai payudara ini merupakan dua alasan yang sering dikemukakan.
Beberapa wanita karier mempunyai kecemasan lain, yaitu bahwa memberikan air susu ibu kepada bayi selama 4 sampai 6 bulan akan memengaruhi kegiatan profesi dan kemasyarakatan mereka dan mungkin akan merusak prospek peningkatan karier mereka. Ini semua merupakan masalah besar yang telah berkembang pada kebudayaan barat dan masalah ini sangat nyata bagi para wanita yang meng­hadapinya.
Dalam dunia yang ideal persiapan pemberian air susu ibu yang berhasil tidak dimulai hanya dengan keberhasilan setiap bayi dapat minum air susu ibu, tetapi harus diteruskan sampai anak yang lain melihat ibu mereka memberikan air susu kepada adik-adik mereka yang lebih kecil, dan dengan bahagia menyapih mereka. Mereka tidak hanya perlu belajar bahwa air susu ibu adalah yang paling baik, tetapi juga bahwa pemberian air susu ibu adalah normal. Harus dimulai pada semua anak yang diasuh oleh orang tua mereka dengan kasih Sa­yang, dalam lingkungan rumah yang aman dan penuh perhatian dengan perkembangan hubungan masa bayi, masa kanak-kanak dan masa dewasa. Seorang wanita yang secara pribadi pernah mengalami diasuh orang tua seperti di atas, dan yang juga sepenuhnya mene­rima identitas seksual mereka, jauh lebih kuat keinginannya untuk memberikan air susu ibu kepada bayi mereka dan juga untuk mene­ruskannya.
Sayang kita tidak hidup di dalam dunia yang ideal. Banyak wanita hamil masa kini tidak pernah melihat bayi yang sedang disusui ibu­nya dan walaupun memberi air susu ibu merupakan tugas alamiah, tetapi pada masyarakat kita hal ini bukan bersifat naluriah, dan meru­pakan teknik yang harus dipelajari. Sayang sikap kita sendiri juga ditunjang oleh para wanita imigran yang kemudian mempertanyakan apakah air susu ibu yang benar-benar paling baik atau tidak.
PENDIDIKAN
Banyak ahli pendidikan setempat sekarang mempunyai program pendidikan yang lebih jelas meliputi modal 'Pendidikan untuk Hidup' sebagai subjek (masa pelajaran) akademik tambahan. Kapan pun dan di mana mungkin, bidan harus dengan yakin menerima kesempatan untuk ikut berperan dalam kelas-kelas "Pendidikan Kesehatan", kursus Perawatan Anak dan "Persiapan Menjadi Orang Tua" yang sekarang dilaksanakan di banyak sekolah dan pendidikan lanjut. Dapat terjadi pertukaran pikiran dan gagasan yang bermanfaat dengan orang-orang muda yang merupakan generasi berikutnya setelah orang tua mereka. Selain dari itu semua, mendengarkan me­reka, bersikap peka terhadap sesuatu yang tidak ingin mereka kata­kan; mendorong mereka untuk menyatakan gagasan clan tanggapan mereka, membantu mereka untuk mengungkapkan hambatan dan emosi mereka. Apabila mungkin, izinkan mereka bertemu dengan seorang ibu yang baru melahirkan bersama bayinya, dan membicara­kan sikap ibu tersebut terhadap bayinya terutama dalam hubungan­nya dengan pemberian air susu ibu. Sikap orang muda dapat sangat dipengaruhi oleh kunjungan ke bangsal postnatal yang dipersiapkan dan direncanakan dengan baik, dimana mereka dapat berbincang bebas dengan para ibu yang memberikan air susu ibu dengan ber­hasil. Kunjungan mereka juga akan membantu untuk menghilangkan salah pengertian yang populer, yaitu bahwa payudara secara ajaib terisi air susu yang berlimpah yang bebas dan masuk ke mulut bayi dengan mudah apabila membuka mulutnya.
Faktor Emosi
Untuk memperoleh air susu ibu merupakan hak lahir bayi. Pemberian air susu ibu memberikan rasa aman pada bayi dan merupakan landasan yang baik bagi perkembangan semua hubungan pribadi. Bagi ibu, memberikan air susu ibu tentunya membawa perasaan ke­berhasilan akhir yang merupakan puncak kehamilan. Dr. Frank Lake, seorang ahli penyakit jiwa memeriksa kesadaran "BEING" yang timbul pada seorang bayi dalam tanggapannya terhadap hubungan yang berkembang antara bayi dan ibu yang penuh perhatian dan menyayanginya, yang telah dapat memenuhi kebutuhannya. Pera­saan ketergantungan ini pada hari-hari awal kehidupan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar. Bayi membutuhkan hidup di dalam pancaran ketenteraman ibunya.
Dr. Frank Lake berkata pengingkaran tanggapan ini atau penun­daan yang tidak perlu akan menimbulkan kecemasan karena pemisahan dari BEING dan masalah kepribadian seumur hidupnya, bahwa pemenuhan KESEJAHTERAAN akan terasa jika ibu menerus­kan memberikan sesuatu yang sangat pribadi darinya dan memenuhi kebutuhan bayinya selama bulan-bulan pertama kehidupannya. Dari kesejahteraan tersebut muncul pada bayi kesadaran diri yang penuh dengan kegembiraan, dan perkembangan status sebagai PRIBADI yang dicintai dan dipuaskan. Hal ini merupakan cara normal untuk kemandirian, keamanan diri, dan motivasi diri. Hal ini merupakan dasar hubungan yang matang (dewasa) dalam hidupnya nanti. Pribadi yang secara emosional sehat dan telah radar akan being-nya di hari-hari paling awalnya, yang hidup dalam suasana hubungan cinta kasih, dengan demikian akan dipertahankan (dilanjutkan) di masa dewasa di saat-saat terjadinya.
Para ibu yang memberi makan bayinya dengan makanan buatan terutama perlu waspada terhadap, fakta-fakta tersebut, dan dianjur­kan untuk mendekap bayinya dengan kasih sayang saat memberikan susu botol. Mereka perlu mencoba untuk tidak mewakilkan tugas ini kepada anggota keluarga yang lain, dan perlu diingat bahwa botol harus diberikan seperti jika memberikan air susu ibu, tetapi mereka jangan sekali-kali dibuat merasa berdosa karena mereka tidak dapat memberikan air susu ibu.
Bidan akan mempunyai tugas yang paling sulit saat mencoba untuk mendorong pemberian air susu ibu. la sadar bahwa "air susu ibu adalah yang terbaik", tetapi tidak boleh memaksa ibu untuk mem­berikan air susu ibu, atau membuat ibu merasa bersalah apabila ia memberikan susu botol. Bidan harus memberikan petunjuk secukup­nya dan mendorong tanpa bersifat dogmatis atau intrusif, tetapi bidan harus memberikan cukup pelajaran dan nasehat sehingga ibu tidak merasa inadekuat atau dibiarkan cemas.

KEUNTUNGAN LAIN PEMBERIAN AIR SUSU IBU
Ø  Resiko kontaminasi lebih kecil
Air susu ibu yang diisap langsung oleh bayi dari payudara lebih kecil kemungkinannya terkontaminasi kuman patogen, dan dengan lebih kecil   demikian insidens infeksi neonatal akan berkurang. Dalam abad dimana bahaya kontaminasi debu radioaktif sangat banyak dibicarakan, maka perlu dicatat bahwa air susu menganfung strontium-90 yang jauh lebih rendah dibanding air susu sapi.
Ø  Perlindungan
Faktor-faktor perlindungan ada di dalam kolostrum dan air susu ibu, seperti yang telah disebutkan, ialah imunoglobulin, laktoferin, liso­som, faktor bifidus, dan faktor antitripsin. Terutama insidens gastro­enteritis pada bayi-bayi yang diberi air susu ibu sangat berkurang. Fungsi perlindungan imunoglobulin dalam hubungannya dengan alergi juga telah disebutkan. Apabila terdapat riwayat penyakit ke­luarga seperti asma dan ekzema, maka sangat perlu ibu mempertim­bangkan pemberian air susu ibu.
Ø  Komposisi
Air susu manusia memberikan. unsur-unsur (konstituen) makanan dengan keseimbangan yang tepat bagi pertumbuhan manusia. Di lain pihak, air susu sapi harus dengan berbagai cara sebelum dapat diterima oleh bayi manusia yang kecepatan tumbuhnya jauh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan anak sapi. Bayi yang diberi air susu sapi cenderung mempunyai pertambahan berat badan yang jauh lebih cepat daripada bayi yang diberi air susu ibu, tetapi pertambahan berat badan ini tidak berarti menunjukkan perkembang­an yang sehat.
Masih terdapat beberapa pemikiran bahwa bayi-bayi tertentu mengalami intoleransi terhadap air susu sapi dan bahwa inhalasi air susu sapi saat terjadi regurgitasi dapat menyebabkan "mati tersedak". Hal ini harus disebutkan di dalam kelas orang tua tetapi tidak boleh dipakai untuk menakut-nakuti ibu yang mudah gelisah dan memaksakan untuk memberikan air susu ibu jika mereka menolak memberikannya. Atau jangan dianggap sebagai satu-satunya ke­mungkinan penyebab mati tersedak.
Ø  Kenyamanan
Waktu dan uang dapat dihemat dengan pemberian air susu ibu. Memberi air susu ibu tidak membutuhkan persiapan, tidak harus membeli makanan buatan (formula) yang mahal, dan tidak perlu mem­beli alas-alas yang mahal yang juga nantinya perlu dibersihkan dan disterilkan.
Ø  Faktor Fisik
Refleks neurohormonal yang timbul akibat memberikan air susu ibu telah dijelaskan. Pengeluaran oksitosin saat bekerjanya refleks ini juga merangsang kontraksi uterus dan dengan demikian membantu involusi uterus.
Gambaran histologic struktur sekretoris payudara sangat ber­variasi bergantung pada lamanya masa menyusui anak dan apakah laktasi pernah ditekan dan bukan dimulai. Efek penekanan laktasi terhadap jaringan payudara masih belum diketahui secara jelas, tetapi sudah pasti bahwa struktur sekretorius dipengaruhi oleh penekanan. Dengan adanya kecenderungan masyarakat kita untuk menekan laktasi pada beberapa minggu pertama, atau bahkan mengadakan penekanan disaat mulainya laktasi, maka perlu diingat akan terjadi perubahan jaringan, dan mungkin meningkatkan risiko timbulnya karsinoma payudara.
Telah ditunjukkan bahwa praktik yang biasa dilakukan dengan memberikan air susu ibu pada bayi kapan pun bayi menginginkan­nya, dan selama  bayi menginginkan, akan menyebabkan peningkatan kadar prolaktin yang beredar dalam darah ibu. Rupanya peningkatan kadar prolaktin ini akan menekan ovulasi paling tidak selama bayi diberi air susu ibu secara penuh (yaitu pemberian air susu ibu pada malam hari maupun pemberian air susu ibu penuh pada siang hari). Dengan demikian memberikan air susu ibu merupa­kan metode pencegahan kehamilan (kontrasepsi) secara alamiah. Walaupun demikian, metode tersebut hanya efektif 100% apabila bayi mengisap payudara baik pada siang hari maupun pada malam hari, dan biasanya juga dianjurkan untuk menggunakan cara kontra­sepsi yang lain.

PERAWATAN PAYUDARA ANTENATAL
Gizi
Tidak perlu perubahan kebiasaan makan apabila calon ibu telah mem­punyai gizi yang baik dengan makanan yang seimbang. Walaupun demikian, klinik antenatal memberikan kesempatan yang sangat baik untuk memperbaiki diet para wanita yang makan secara tidak benar. Peningkatan asupan protein harian dianjurkan oleh beberapa ahli gizi, demikian juga halnya dengan kalsium, suatu mineral yang disim­pan untuk persiapan laktasi. Zat besi juga disimpan untuk persediaan kebutuhan bayi saat bayi minum air susu ibu dan dengan demikian diet ibu harus terdiri dari makanan harian yang mengandung mineral-­meneral tersebut. Tambahan zat besi, yang diberikan bersama dengan asam folat, diberikan selama kehamilan oleh beberapa dokter ahli kebidanan, tetapi tidak ada aturan umum mengenai hal ini. Vegans dan beberapa vegetarian (orang yang hanya makan dari bahan nabati atau tumbuhan) memerlukan nasehat tambahan mengenai diet mereka selama kehamilan.
Pemeriksaan
Pemeriksaan payudara dilakukan pada kunjungan pertama antenatal sebagai bagian dari pemeriksaan umum, dan payudara dipalpasi untuk mengesampingkan adanya massa. Tanda-tanda kehamilan me­liputi penampakan vena-vena dan perubahan pigmentasi dan perlu diamati adanya tuberkulum Montgomery.
Menanyakan kepada ibu pada saat itu mengenai apakah ia me­rencanakan pemberian air susu ibu akan menyebabkan ibu merasa bahwa ia sedang dipaksa untuk membuat ketentuan yang belum siap dilakukan. Apabila ia sendiri berminat terhadap masalah ini, maka ia akan menyediakan waktu untuk berdiskusi.
Penelitian-penelitian terakhir telah menumbangkan banyak mitos lama mengenai ukuran dan elastisitas (kekenyalan) payudara dan papilla mammae, tonus kulit, tekstur, pigmentasi dan eversi papilla mammae. Rupanya tidak terbukti bahwa faktor-faktor tersebut ber­pengaruh terhadap laktasi yang berhasil.
Terutama sekarang telah disepakati bahwa suatu pemeriksaan papilla mammae yang dini kecil manfaatnya karena selama berlang­sung kehamilan dan terutama menjelang perubahan pigmentasi, juga .menyebabkan eversi papilla mammae yang lebih besar. Bahkan pa­pilla mammae yang mengalami inversi juga akan mengalami perubah­an yang mencolok. Walaupun demikian apabila papilla mammae mengalami inversi, ibu sebaiknya ditanyai apakah keadaan demikian sudah terjadi sejak lama. Bidan harus memikirkan kemungkinan ada­nya karsinoma.
Perlu dicatat pula mengenai operasi payudara yang pernah dialami ibu. Pengangkatan kista payudara mestinya tidak akan menimbulkan masalah terhadap terjadinya laktasi, tetapi setelah mengalami mammo-plasti metode tertentu atau mengalami reposisi papilla mammae, maka pemberian air susu ibu tidak mungkin dilakukan.
Apabila ibu menyatakan keinginannya yang pasti untuk mem­berikan air susu ibu, maka bidan sebaiknya mencatat apakah ibu pernah melakukan pemberian air susu pada bayi sebelumnya, Serta berapa lamanya laktasi tersebut. Apabila timbul masalah, maka masalah-masalah ini perlu dicatat.
Higiene
Higiene yang diperlukan adalah kebersihan sehari-hari yang biasa. Pemakaian sabun pada papilla mammae dan areola mammae sebaik­nya dihindari, karena kebanyakan sabun akan merusak minyak pelindung alami yang disekresi oleh tuberkulum Montgomery.
Penopang
Sebagian besar wanita merasa lebih nyaman memakai bra (kutang). Karena Ukuran dan berat payudara meningkat selama kehamilan, maka bidan dapat diminta nasehatnya mengenai desain yang sesuai. Dimungkinkan untuk mendapatkan bra yang ukurannya 10 cm dan dengan demikian dapat dipakai selama kehamilan, karena penopang ini juga cocok untuk dipakai pada masa laktasi. Untuk kenyamanan, penopang ini perlu selempang bahu yang lebar dan pita diafragma yang dalam. Penopang payudara untuk ibu menyusui yang ditawar­kan yang,mempunyai potongan yang dapat dibuka, seyogyanya tidak dipakai, karena akan meningkatkan tekanan di sekeliling payudara. Beberapa wanita juga senang memakai peno­pang payudara pada malam hari karena payudara mereka menjadi lebih berat.
Pendidikan
Kelas-kelas bagi calon orang tua selalu memasukkan modul yang berhubungan dengan makanan bayi dan menjelang akhir kehamilan yaitu pada trimester terakhir, mungkin merupakan waktu yang paling efektif.
Keterangan mengenai anatomi payudara, fisiologi laktasi, cara memulai laktasi dan kebutuhan makanan, semua ini seyogyanya didiskusikan, dan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan masalah tersebut perlu didiskusikan secara terbuka. Hal ini amat penting apabila terdapat wanita imigran baru di dalam kelas tersebut, karena sikap kita kadang-kadang membingungkan, sehingga menyebabkan mereka percaya bahwa pemberian makanan buatan merupakan praktik yang lebih bisa diterima di dalam masyarakat modern. Perlu ditekankan keuntungan pemberian air susu ibu dibandingkan dengan susu botol, tetapi bidan tidak boleh memaksa atau bersikap dogmatis dalam memberikan pandangannya. Sebaiknya disediakan bacaan yang dapat dibawa pulang oleh para ibu.
Acara pelajaran yang direncanakan dengan baik dalam bangsal postnatal akan sangat berharga hanya bila ada dua atau tiga ibu yang diberi pelajaran sekaligus. Di sana mereka perlu diberi kesempatan yang tidak hanya berbincang dengan para ibu yang baru saja melahirkan yang mereka jumpai di klinik dan di dalam kelas, tetapi juga perlu mengunjungi ibu-ibu yang telah berhasil memberikan air susunya (tetapi harus dipersiapkan sebelumnya).
Pada fase ini, atau setelah melahirkan dan sebelum ke luar dari rumah sakit, keterangan mengenai organisasi pendukung (bila ada) akan mengungkapkan kenyataan bahwa ada bantuan kesejahteraan yang dapat diperoleh. lbu juga harus sadar bahwa bantuan bidan yang terus-menerus bisa diperoleh untuk semua ibu yang baru per­tama kali melahirkan, tidak bergantung pada apakah ia memberikan air susu ibu atau tidak, yaitu untuk 28 hari pertama kehidupan bayinya, dan bahwa seorang petugas kunjungan kesehatan akan melanjutkan menawarkan bantuannya apabila ibu tersebut memerlukannya.

PERAWATAN POST NATAL
Kesehatan Umum
Ibu yang kesehatannya baik, yang telah melahirkan secara normal dan yang telah dipersiapkan secara memadai baik secara mental maupun secara fisik untuk pemberian air susu ibu selama masa antenatal, akan memulai fase laktasi dengan segala keuntungannya. Kesehatan umum ibu harus dipertahankan dan harus dicegah timbulnya anemia pada saat itu dengan pemberian diet yang seimbang seperti yang mereka makan sebelum melahirkan. Apabila ibu telah mengonsumsi zat besi saat antenatal, maka konsumsi zat besi tadi perlu diteruskan.
Istirahat yang cukup dan menghindari kecemasan merupakan faktor yang sangat penting, dan suasana di sekitar ibu harus tetap setenang mungkin. Sekarang kecemasan tidak lagi dipercaya dapat memengaruhi refleks neurohormonal, walaupun demikian suasana yang menyenangkan sangat kondusif bagi laktasi yang berhasil dan ikatan ibu-bagi yang baik. Kelelahan diremehkan sebagai faktor yang ikut berperan dalam kegagalan pemberian air susu ibu.
Penopang
Seperti pada wanita di masa antenatal, kebanyakan para ibu lebih nyaman memakai bra, terutama pada hari ke-2 clan ke-3 saat payudara mulai terisi. Jenis-jenis bra yang dipakai selama kehamilan juga cocok untuk dipakai saat postnatal. Kolostrum atau air susu ibu dapat menetes (keluar dengan sendirinya) dari payudara, sehingga bantal­an pengisap sekali pakai dapat dipakai di sebelah dalam bra.
Kebersihan
Biasanya kebersihan sehari-hari seperti pada masa antenatal
Tehnik memberi air susu
Setelah kelahiran yang normal, maka bayi diberi minum air susu ibu di bangsal bersalin. Apabila kelahiran tidak normal, maka pemberian air susu ibu dapat dilakukan segera setelah kondisi ibu dan bayi memungkinkan. Tidak ada aturan yang pasti mengenai hal ini, tetapi padabeberapa jam pertama ibu biasanya lama mendekapkan bayinya pada payudara dan memberikan air susunya. Terdapat sedikit air susu di dalam payudara segera setelah melahirkan, namun refleks mengisap naluriah bayi sebaiknya dipuaskan juga. Pemberian yang pertama yang meskipun hanya sedikit akan memuaskan ibu dan bayi, dan harus dibantu oleh bidan terampil yang bisa mengajari ibu bagaimana memfiksasi bayi secara benar. Para staf di bangsal harus memiliki rasa bersemangat dan menyatu dalam pendekatan mereka tentang program pemberian air susu ibu. Bayi sebaiknya diberi air susu ibu apabila lapar dan selama ia mau. lbu harus yakin bahwa bayi telah mengosongkan payudara yang pertama sebelum diberikan payudara yang kedua. Apabila payudara yang kedua tidak dapat dikosongkan, maka bayi harus diberi payudara yang kedua pada pemberian air susu ibu berikutnya.
Kadar prolaktin meningkat sebanding dengan frekuensi minum air susu ibu. Makin Sering bayi minum air susu ibu, maka masa peralihan dari kolostrum menjadi air susu ibu yang matur akan makin singkat. Karena mengisap juga merangsang produksi oksitosin, maka akan makin cepat terjadinya refleks neurohormonal. Bayi sebaiknya juga diberi air susu ibu oleh ibunya pada malam hari, dan bukannya diberi makanan tambahan sekedar agar tidak mengganggu ibu pada malam hari. Produksi air susu ibu terus berlangsung pada malam hari, saat kadar prolaktin paling tinggi, dan apabila payudara tidak diko­songkan, maka alveoli akan mengalami kongesti (bendungan) dan terjadi pembengkakan karena air susu. Mengingat kenyataan bahwa air susu ibu diproduksi dalam responsnya terhadap permintaan, dan bahwa laktasi yang berhasil terutama bergantung pada pengosong­an payudara yang efisien pada saat air susu dihasilkan, maka hal ini perlu ditekankan lagi di sini.


Pemeriksaan harian
Pemeriksaan payudara dan papilla mammae harian untuk menilai aliran dan banyaknya air susu ibu serta untuk menyingkirkan adanya infeksi, memberikan kesempatan yang cukup untuk merencanakan pemberian minum selama 24 jam berikutnya.
Dorongan
Dorongan dan bantuan yang didapat oleh ibu pada setiap saat akan memperkuat dan mendukung faktor lain yang penting untuk laktasi yang berhasil.
o   Inisiasi pemberian air susu ibu secara dini.
o   Letak bayi yang benar pada waktu memberi air susu ibu.
o   Lama dan frekuensi minum air susu ibu yang tidak dibatasi.
Apabila ibu telah dipulangkan dari rumah sakit, ia harus tahu kepada siapa harus berhubungan apabila ibu merasa memerlukan pertolongan.

sumber : 
1. Al-Qur'an, Al-Baqarah : 233
2. Sylvia Verralls, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Cetakan kedua, 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar